Hubungan Pengelolaan Sampah Basah dengan Peningkatan Populasi Lalat sebagai Vektor Potensial Penyakit Zoonotik di Pasar Tradisional Kota

Main Article Content

Revalin Yosinta Rohma
Martshiva Huditia Sofiani
Ernyasih Ernyasih

Abstract

Lalat merupakan serangga dari ordo Diptera yang berperan sebagai vektor mekanik dan biologi dalam penularan berbagai penyakit, seperti diare, disentri, kolera, dan lain-lain. Lalat cenderung hinggap di tempat-tempat kotor yang mengandung makanan, sehingga berisiko tinggi membawa mikroorganisme patogen ke makanan yang dikonsumsi manusia. Keberadaan lalat sering dikaitkan dengan sanitasi lingkungan yang buruk, dan tingginya jumlah lalat dapat menjadi indikator rendahnya kebersihan lingkungan. Tempat umum, khususnya pasar, menjadi lokasi berisiko tinggi dalam penularan penyakit karena sering dikunjungi masyarakat dan berpotensi terjadi penurunan kualitas kebersihan. Penelitian ini merupakan studi literatur yang bertujuan untuk menganalisis Hubungan Pengelolaan Sampah Basah dengan Peningkatan Populasi Lalat sebagai Vektor Potensial Penyakit Zoonotik di Pasar Tradisional Kota. Penelitian ini menggunakan situs elektronik sebagai sumber data. Adapun melalui dari berbagai website seperti google scholar, pubmed, dan sebagainya. Berdasarkan kajian dari lima jurnal, diketahui bahwa keterbatasan sarana dan tenaga kerja menyebabkan keterlambatan pengangkutan sampah, sehingga sampah organik menumpuk tanpa penanganan memadai. Kondisi ini menciptakan lingkungan yang lembap dan kaya bahan organik, sangat disukai lalat untuk bertelur dan berkembang biak. Selain itu, kurangnya fasilitas pemilahan dan pewadahan turut mempercepat pembusukan sampah dan siklus hidup lalat.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Rohma, R. Y., Sofiani, M. H., & Ernyasih, E. (2025). Hubungan Pengelolaan Sampah Basah dengan Peningkatan Populasi Lalat sebagai Vektor Potensial Penyakit Zoonotik di Pasar Tradisional Kota. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 4(9), 2173–2178. https://doi.org/10.56799/jim.v4i9.10883
Section
Articles

References

Abidin, J., Berliana, A., Salsabila, N., Maulidia, N. S., Adiyaksa, R., & Siahaan, V. F. (2021). Sistem pengelolaan sampah di pasar tradisional Kota Depok. Jurnal Sanitasi Lingkungan, 1(2), 56–63. https://doi.org/10.36086/salink.v1i2.1036

Departemen Kesehatan RI. (2010). Pedoman pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit lainnya. Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

Fahri, F., Yansyah, E. J., Marita, Y., & Meliyanti, F. (2025). Analysis of traders’ waste management system on the fly population index. Cendekia Medika: Jurnal STIKES Al-Ma`arif Baturaja, 10(1), 89–96. https://doi.org/10.52235/cendekiamedika.v10i1.435

Juherah, J., Pamin, K., & Rasman, R. (2023). Hubungan sarana penanganan sampah terhadap tingkat kepadatan lalat di Pusat Niaga Daya Kota Makassar. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 23(1), 75. https://doi.org/10.32382/sulolipu.v23i1.2985

Kementerian Kesehatan RI. (2017). Petunjuk teknis penyehatan lingkungan tempat-tempat umum. Direktorat Kesehatan Lingkungan.

Kementerian Kesehatan RI. (2020). Profil kesehatan lingkungan Indonesia tahun 2020.

Pasoa, M. R. R., Abduh, M. N., & Yunus, A. Y. (2024). Studi pengelolaan sampah Pasar Panakkukang Kota Makassar. Jurnal Penelitian Teknik Sipil Konsolidasi, 2(3), 217–224. https://doi.org/10.56326/jptsk.v2i3.3367

Prajaningtyastiti, A. R., & Pawenang, E. T. (2023). Pengelolaan sampah dengan tingkat kepadatan lalat pada tempat penampungan sementara (TPS). HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(1), 55–66. https://doi.org/10.15294/higeia.v7i1.56198

Republik Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perdagangan.

S, R., Rasman, R., & Everlita, L. (2024). Pengelolaan sampah di pasar tradisional Terong Kota Makassar. Sulolipu: Media Komunikasi Sivitas Akademika dan Masyarakat, 24(2), 261–270. https://doi.org/10.32382/sulo.v24i2.886

World Health Organization. (2008). Guidelines for drinking-water quality (3rd ed., Vol. 1): Incorporating first and second addenda. WHO Press.