Pemertahanan Bahasa Bali: Studi Kasus Nama-Nama Usaha di Daerah Kabupaten Badung Bali

Main Article Content

Ni Wayan Novi Wulandari

Abstract

Dalam nama-nama usaha di daerah Kabupaten Badung, Bali masih sering dijumpai penggunaan bahasa Bali. Walaupun wilayah Badung sudah mengenal zaman moderenisasi dan dikenal sebagai pusat pariwisata, tak jarang masyarakatya masih memepertahankan bahasa daerah mereka untuk menamai usaha yang sedang dikelola. Hal ini juga menjadi salah satu cara untuk melestarikan bahasa daerah. Memaknai nama usaha yang berbahasa daerah diperlukan pemahaman yang mendalam agar tidak terjadi kesalahapahaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk bahasa dan makna yang diguunakan dalam nama-nama usaha di wilayah Badung, khususnya Kecamatan Mengwi dan Kuta. Metode yang digunakan yaitu pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data berasal dari pengumpulan langsung melalui aplikasi online Google Maps. Dalam penelitian ini, sumber data primer adalah nama-nama usaha di Kabupaten Badung. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan purposive sampling. Analisis data yang melibatkan tiga tahap utama antara lain reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahasa Bali untuk nama-nama usaha di Kabupaten Badung masih dipertahankan di tengah pengaruh globalisasi. Hal ini mencerminkan identitas budaya lokal dan kekerabatan masyarakat. Fenomena afiksasi dalam nama usaha dan penggunaan unsur campuran antara bahasa Bali dan bahasa asing menunjukkan kreativitas dan adaptasi pemilik usaha, serta peran penting bahasa Bali dalam kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Wulandari, N. W. N. (2024). Pemertahanan Bahasa Bali: Studi Kasus Nama-Nama Usaha di Daerah Kabupaten Badung Bali. ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 4(1), 63–76. https://doi.org/10.56799/jim.v4i1.6226
Section
Articles

References

Adinatha, G. J., & Hemas, S. F. (2017). Variasi Bentuk Penamaan Badan Usaha Berbahasa Jawa: Strategi Pemertahanan Bahasa Jawa Di Kota Semarang. International Seminar on Language Maintenance and Shift (LAMAS) 7.

Assidik, G. K., Nasucha, Y., Astuti, T. I., Khikmawati, D. K., Vinansih, S. T., & Kustanti, E. W. (2022). Workshop Penamaan Badan Usaha Berbahasa Asing Di Wilayah Surakarta: Kajian Sosiolinguistik pada Guru SMP dan SMK DI Jakarta. JMM Jurnal Masyarakat Mandiri, 6(3).

Chaer, A. (2009). Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Rineka Cipta.

Fatikhudin, P. (2018). Penamaan Tempat Usaha Berbahasa Asing Di Surabaya: Kajian Semantik Kognitif. BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, dan Pembelajarannya, 2(2).

Holmes, J. (2013). An Introduction to SocioLinguistics. Routledge Taylor & Francis Group.

Miles, M. B., & Huberman, A. M. (1994). Qualitative Data Analysis. Sage Publication.

Muslich, M. (2008). Tata Bentuk Bahasa Indonesia Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif. PT Bumi Aksara.

Nuramila. (2023). Fenomena Penggunaan Bahasa Asing dan Daerah Dalam Penamaan Tempat Usaha Di Kota Gorontalo. Journal on Education, 5(4).

Selia, A. K. W. (2023). Unsur-Unsur Bahasa dalam Penamaan Usaha Dagang Makanan dan Minuman di Kota Tarakan. Aksara: Jurnal Ilmu Pendidikan Nonforma, 9(3).

Sutarma, I. G. P., Jendra, I. W., & Adnyana, I. B. A. (2024). Interferensi dalam Penggunaan Bahasa Bali: Tantangan Pemertahanan Bahasa Bali di Era Global. Prosiding Seminar Nasional Linguistik dan Sastra (Semnalisa), 27–37.

Tsania, I. L., Mualifah, S. W., & Busri, H. (2024). Nama-Nama Tempat Makan di Blitar: Bentuk dan Refleksi Sosiokultural. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa dan Sastra, 10(4).

Verhaar, J. W. M. (2004). Asas-Asas Linguistik Umum. Gadjah Mada University Press.

Wijana, I. D. P. (2014). Bahasa, Kekuasaan, dan Resistensinya: Studi tentang Nama-Nama Badan Usaha di Istimewa Yogyakarta. Humaniora, 26(1), 56–64.