Analisis Risiko Paparan Amonia Terhadap Kesehatan Pekerja di Industri Kimia dan Pupuk

Main Article Content

Cindy Artha Ujung
Suherman Jaksa
Nurmalia Lusida

Abstract

Paparan amonia (NH₃) di lingkungan kerjaindustri kimia dan pupuk merupakan isu pentingkarena sifatnya yang toksik dan korosif, serta dapatmenimbulkan gangguan kesehatan serius seperti iritasi, gangguan pernapasan, dan kerusakan organ. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis risikopaparan amonia terhadap kesehatan pekerja melaluipendekatan tinjauan pustaka. Data dikumpulkan daripublikasi ilmiah rentang tahun 2020–2025 yang diperoleh dari database seperti Google Scholar, PubMed, dan situs resmi OSHA. Hasil kajianmenunjukkan bahwa batas aman paparan amoniamenurut standar OSHA adalah 25 ppm untuk rata-rata waktu (TWA) dan 35 ppm untuk paparan jangka pendek(STEL). Jika konsentrasi paparan melebihi ambangbatas tersebut, maka risiko efek toksik akut dan kronismeningkat secara signifikan, tergantung pada lamanyapaparan dan konsentrasi gas. Efek akut mencakupiritasi pada mata dan saluran pernapasan, sementaraefek kronis dapat berupa bronkitis dan penurunanfungsi paru-paru. Strategi pengendalian sepertipenggunaan alat pelindung diri (APD), ventilasi yang baik, pelatihan pekerja, dan sistem deteksi dini sangat diperlukan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan kerja. Kesadaran terhadap potensi bahayadan kepatuhan terhadap standar keselamatan kerjamenjadi kunci utama dalam mencegah risiko paparanamonia secara efektif.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Ujung, C. A., Jaksa, S., & Lusida, N. (2025). Analisis Risiko Paparan Amonia Terhadap Kesehatan Pekerja di Industri Kimia dan Pupuk . ULIL ALBAB : Jurnal Ilmiah Multidisiplin, 4(9), 2179–2185. https://doi.org/10.56799/jim.v4i9.10941
Section
Articles

References

Appl, M. (n.d.). 9783527613885.Ch01 (pp. 1–3).

Firmansyah, D. D., Khambali, I., & Koerniasari, K. (2022). Analisis risiko pajangan gas ammonia (NH₃) pada pekerja pabrik Ammonia I PT. Petrokimia Gresik tahun 2019. Jurnal Penelitian Kesehatan, 20(3), 31–36. https://doi.org/10.36568/jpk.v20i3.57

Golden, M. (2024). Risiko muatan gas ammonia terhadap keselamatan kerja crew di LPG/C Marianna Golden (Skripsi, Universitas tidak disebutkan), 1, 274–280.

Herlambang, A., Novendra, R. A., Supriyadi, D., Saputra, A., & Fachlevi, F. (2023). Analisis risiko kuantitatif akibat terjadinya kebocoran tangki penyimpanan amonia pabrik PUSRI IIB. Technology, and Visual Culture, 3(2), 297–310.

Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia. (2018). Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2018 tentang keselamatan dan kesehatan kerja. Kementerian Ketenagakerjaan RI.

Mulyorejo Campus. (2020). Risk management in work activities at ammonia plant (Agustus).

National Response Team. (2020). NRT quick reference guide: Anhydrous ammonia (April), 1–4.

Nurhayati, T. E. P. S. R., Rahayu, S., Nugroho, D. H., & Rahmanto, D. E. (2025). Teknologi pengelolaan limbah (M. S. Afridon St., Ed.; Ed. 1). CV HEI Publishing Indonesia.

Occupational Safety and Health Administration. (2024). Ammonia. https://www.osha.gov

Pamungkas, T. R., & As Safira, E. (2025). Health risk profile in an ammonia-based fertilizer plant: Profil risiko kesehatan pada pabrik pupuk berbasis ammonia, 1, 24–33.

Padappayil, R. P., & Borger, J. (2025). Ammonia toxicity. In StatPearls. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537173/

Sapada, I. E., & Asmalinda, W. (2020). The vital lung capacity of employees with risk factors for potential exposure to ammonia gas. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kesehatan, 8(1), 1–1.