Upacara Adat “Rambu Solo” Dalam Bingkai Akuntansi
Main Article Content
Abstract
Tujuan dari riset ini ialah mengetahui bagaimana pelaksanaan upacara Rambu Solo ditinjau dari perspektif akuntansi mulai dari kegiatannya hingga kewajiban keluarga setelah kegiatan tersebut berakhir. Objek dari Target Informan dalam penelitian ini pemimpin tongkonan, serta pihak, pihak yang terlibat yang dapat mewakili setiap rumpun keluarga. Informan merupakan individu yang telah cukup lama dan intensif menyatu dengan kegiatan yang menjadi sasaran penelitian. Mereka tidak hanya sekedar tahu dan dapat memberikan informasi, tetapi telah menghayati secara sungguh-sungguh sebagai akibat dari keterlibatannya yang cukup lama dengan lingkungan atau kegiatan yang bersangkutan. Informan yang akan dipilih tentunya orang yang terlibat langsung dan memahami serta dapat memberikan informasi tentang seluk beluk upacara adat Rambu Solo. Riset ini ialah riset kualitatif dengan memakai metode kajian deskriptif dengan menggambarkan situasi obyek riset bersumber pada data dan menggunakan paradigma interpretif dengan metodologi fenomenologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Biaya yang timbul dalam satu kali upacara mampu mencapai 2 Miliar. Dengan memakai bingkai kaca mata akuntansi terbongkar kalau dedikasi bayaran dalam upacara rambu solo tidak mempunyai ketergantungan dengan usaha buat mendapatkan pemasukan, serta sumbangan yang diterima keluarga merupakan hutang begitupun dengan ketika melakukan sumbangan dalam kacamata akuntansi disebut dengan piutang. Warga Toraja mempunyai perspektif sendiri dalam berikan arti kepada dedikasi bayaran buat seremoni rambu solo, ialah; pertama, menghimpun kembali kerluarga besar. Kedua, buat membuktikan jenjang sosial dalam warga. Ketiga yakni bentuk penghormatan terakhir serta balas budi terhadap tetua/orang yang telah meninggal
Downloads
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.